Michael Owen’s World League Soccer Mengapa Game Ini Gagal Total
Di akhir 1990-an, Silicon Dreams Studio memanfaatkan nama Michael Owen, striker muda Liverpool dan tim nasional Inggris yang tengah bersinar, untuk menarik perhatian penggemar sepak bola. Mereka merilis seri Michael Owen’s World League Soccer (WLS) dalam beberapa versi:
- World League Soccer ’98 untuk PlayStation, PC, dan Sega Saturn
- WLS ’99 untuk PlayStation
- WLS 2000 untuk Nintendo 64, yang di Amerika Serikat diubah menjadi Mia Hamm Soccer 64 agar sesuai dengan pasar lokal
Dengan lebih dari 200 tim dan liga, studio ini menjanjikan pengalaman sepak bola yang kaya dan kompetitif bagi penggemar.
Ekspektasi Tinggi, Realita Mengecewakan
Para penggemar berharap merasakan sensasi sepak bola realistis. Namun, animasi kaku dan gerakan pemain yang “melayang” membuat pengalaman itu jauh dari harapan. Selain itu, tackling sulit diprediksi, dan mekanik game hampir tidak berubah dari versi sebelumnya, sehingga inovasi nyaris tidak terlihat.
Grafik dan Suara yang Bikin Frustrasi
Kritik juga datang dari sisi visual dan audio. Pemain kadang terlihat tidak proporsional, lapangan tampak tidak konsisten, sementara suara komentator dan musik latar terdengar repetitif. Terlebih lagi, versi Nintendo 64 menyulitkan pemain karena antarmuka membingungkan, sehingga navigasi menu dan kontrol terasa menjengkelkan.
Banyak Tim, Tapi Cepat Membosankan
Meskipun game menyediakan ratusan tim dan liga, pemain cepat kehilangan minat. Studio tidak menyediakan sistem progresi atau reward yang menarik, sehingga tantangan cepat terasa monoton dan permainan menjadi membosankan.
Skor dan Persaingan di Pasar
Beberapa review memberikan skor sedang hingga cukup tinggi, tetapi WLS tetap kalah bersaing dari raksasa sepak bola digital seperti FIFA dan International Superstar Soccer. Selain itu, versi Mia Hamm Soccer 64 hanya meraih penjualan moderat di Amerika Serikat. Dengan demikian, nama besar Michael Owen tidak mampu menutupi kekurangan mendasar dalam gameplay, animasi, dan pengalaman pengguna.
Pelajaran dari Michael Owen’s WLS
Michael Owen’s World League Soccer menjadi contoh klasik game olahraga berlisensi selebriti yang gagal memaksimalkan potensi brand. Branding dan bintang terkenal memang mampu menarik perhatian awal, tetapi tanpa gameplay yang solid, animasi halus, dan pengalaman pengguna yang menyenangkan, studio tidak dapat membuat game bertahan di pasar.
Kesimpulannya: Nama besar mampu menyalakan antusiasme, tetapi kualitas permainanlah yang membuat pemain tetap setia.