Ultimate Soccer Manager 2 Ambisi Gila yang Berujung Mengecewakan Gamer
Pada tahun 1996, Impressions Games merilis Ultimate Soccer Manager 2 (USM 2) dengan misi jelas: menghadirkan simulasi manajemen sepakbola paling lengkap dan realistis pada masanya. Mereka memberi pemain kendali penuh, mulai dari taktik di lapangan hingga sisi bisnis klub. Pemain mengatur keuangan, membangun stadion, menjual merchandise, dan mengembangkan fasilitas klub.
Secara konsep, USM 2 terlihat revolusioner dan berpotensi menyaingi pesaing berat seperti Championship Manager. Namun, Impressions Games menimbulkan serangkaian masalah yang membuat banyak pemain kesulitan menikmati game ini.
Pemain Menghadapi Crash dan Bug yang Menghantui
USM 2 mengalami masalah teknis serius. Banyak pemain melaporkan game sering crash saat mereka menyimpan, memuat permainan, melakukan transfer, atau menjalankan simulasi pertandingan.
Bug merusak pengalaman bermain: game menghapus data pemain, menghitung keuangan dengan salah, dan membuat logika pertandingan aneh. Meskipun Impressions Games merilis patch, mereka gagal memperbaiki semua masalah mendasar. Akibatnya, pemain langsung menurunkan reputasi game.
Antarmuka Rumit Membuat Pemain Tersesat
USM 2 menawarkan banyak fitur, tetapi antarmukanya membingungkan. Menu berlapis-lapis dan fungsi tersembunyi membuat pemain baru sering tersesat.
Pemain harus menyesuaikan diri dengan cepat karena desain yang bertujuan memberi kendali penuh justru membebani mereka. Bahkan dibandingkan standar game manajemen tahun 90-an, USM 2 terasa lebih sulit diakses.
Mekanik Permainan yang Tidak Seimbang
Beberapa fitur USM 2 menarik di atas kertas, tetapi tidak seimbang saat dimainkan. Sistem transfer kadang absurd—pemain bintang bisa dibeli dengan harga murah—sementara AI lawan sering membuat keputusan yang merugikan timnya sendiri.
Pemain dapat mengeksploitasi aspek bisnis klub dengan mudah, sehingga strategi finansial kehilangan tantangan. Selain itu, hasil pertandingan sering terasa acak, sehingga rencana taktik yang matang tidak selalu memengaruhi skor akhir.
Visual Tertinggal dan Estetika yang Kurang Memikat
Secara visual, USM 2 tertinggal dari game sekelasnya. Menu terlihat kaku, animasi stadion terbatas, dan variasi visual minim. Akibatnya, pemain sulit menghargai kompleksitas fitur yang ada. Kombinasi grafis yang kurang menarik dan antarmuka rumit semakin mengurangi pengalaman bermain.
Impressions Games Tinggalkan Warisan Berharga
Meskipun gagal di banyak aspek, USM 2 tetap meninggalkan warisan penting bagi genre game manajemen sepakbola. Konsep pengelolaan bisnis klub menginspirasi game modern, di mana pemain kini harus mengelola aspek finansial sebagai bagian integral dari gameplay.
Impressions Games memperbaiki seri ini melalui Ultimate Soccer Manager 98, yang banyak dianggap versi terbaik. Namun, bagi pemain yang mencoba versi 1996, USM 2 mengingatkan bahwa ambisi besar tanpa eksekusi matang dapat mengecewakan—meski tetap menarik sebagai eksperimen berani di dunia game.