Kenapa ISS 64 Gagal Total Kenangan Pahit dari Konsol Legendaris Nintendo 64
Ah, ISS 64 (International Superstar Soccer 64). Game ini sempat bikin hype tapi juga bikin banyak gamer garuk-garuk kepala. Konami merilis ISS 64 pada 1997 sebagai ambisi besar mereka untuk membawa sepak bola ke era 3D melalui Nintendo 64. Namun, ambisi itu tidak cukup karena game ini kalah bersaing dengan raksasa lain yang tengah bersinar: FIFA dan Winning Eleven.
Di Tengah Raksasa: Terjebak Tanpa Identitas
Bayangkan situasinya: FIFA memikat pemain dengan lisensi resmi, nama pemain asli, stadion yang familiar, dan atmosfer pertandingan yang membuat pengalaman bermain terasa nyata. Winning Eleven, di sisi lain, menghadirkan kontrol presisi, animasi mulus, dan AI lawan yang membuat jantung dag-dig-dug saat bermain.
Sementara itu, ISS 64 justru terjebak di tengah-tengah. Game ini gagal menetapkan identitasnya sendiri. Konami mencoba menggabungkan arcade dan simulasi, tetapi hasilnya malah membuat ISS 64 terasa seperti game yang tidak tahu mau jadi apa.
Kontrol Kaku dan Gameplay yang Bikin Frustasi
Selain itu, gameplay ISS 64 kerap membuat pemain frustrasi. Animasi patah-patah dan kontrol lambat membuat dribbling berat dan umpan sering melenceng. AI lawan dan rekan satu tim kadang bertindak tidak masuk akal.
Akibatnya, pemain tidak bisa merespons situasi pertandingan secara bebas. Padahal potensi game ini besar, tetapi Konami mengeksekusinya setengah-setengah, sehingga pengalaman bermain tidak maksimal.
Nggak Ada Lisensi Resmi: Main Pakai “Tim Siluman”
Selain mekanik yang kurang mulus, International Superstar Soccer 64 kalah bersaing karena tidak memiliki lisensi resmi. FIFA memamerkan nama pemain asli, jersey resmi, dan stadion yang familiar, sementara ISS 64 hanya menawarkan tim generik dan pemain palsu.
Dengan kata lain, game ini gagal menghadirkan pengalaman emosional yang dibutuhkan penggemar sepak bola. Bermain dengan klub favorit tapi tanpa nama pemain asli terasa hambar dan jauh dari keseruan yang ditawarkan pesaing.
Fokus Terbagi: Konami yang Bingung Sendiri
Di sisi lain, Konami membagi fokus mereka antara ISS dan Winning Eleven. Karena fokus terbagi, Konami jarang menyempurnakan International Superstar Soccer 64. Sementara Winning Eleven terus berkembang dan menetapkan standar baru simulasi sepak bola, ISS 64 malah stagnan dan tertinggal.
Nintendo 64: Platform Cantik Tapi Kurang Populer
International Superstar Soccer 64 hanya tersedia di Nintendo 64, yang meskipun keren, kalah populer dibandingkan PlayStation. Akibatnya, game ini tidak menjangkau pasar yang luas. Selain itu, mode permainan terbatas dan minimnya fitur manajemen tim membuat ISS 64 semakin sulit bersaing.
Kenangan Pahit Tapi Masih Ngangenin
Meski begitu, banyak gamer masih mengenang International Superstar Soccer 64 sebagai pengalaman yang menyenangkan. Mereka ingat sensasi bermain bareng teman di sofa, mencetak gol dramatis, atau frustrasi saat AI melakukan aksi konyol.
Namun, jika kita menilai dari sisi persaingan global, inovasi, dan ekspektasi pemain, ISS 64 jelas kalah. Gameplay kaku, kurangnya lisensi resmi, stagnasi inovasi, dan persaingan ketat membuat game ini meredup dan kehilangan tempatnya sebagai salah satu game sepak bola unggulan di masanya.